Kamis, 19 Desember 2013

PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING

PEPER
PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING

NAMA : M. ISROK IRAJAB
NIM : B1D 010 113






FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Permintaan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat sejalan dengan tingkat kemajuan zaman karena masyarakat telah sadar akan pentingnya protein hewani bagi tubuh terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh. Dan diharapkan dengan tercukupinya protein, pertumbuhan anak tidak terhambat dan menjadi generasi muda yang berkualitas.
Komonditas ternak ayam pedaging semakin berkembang seiring dengan kemajuan zaman yang semakin modern. Dalam kondisi negara yang tidak menentu seperti sekarang ini banyak para pengusaha besar yang mundur, tetapi tidak demikian dengan dengan peternak menengah masih bisa bertahan dan cenderung menjadi peluang untuk terus melanjutkan usahanya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka pemeliharaan ayam pedaging sudah tidak menjadi masalah karena hambatan sudah dapat ditekan sekecil mungkin, misalnya masalah penyakit ND yang sangat merugikan, sekarang sudah dapat dicegah dengan adanya vaksin, demikian pula denga penyakit-penyakit yang lain sudah dapat dikendalikan, obat-obatan yang modern mudah untuk didapatkan.
2. Tujuan.
Untuk mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada sebagai lahan praktikum bagi mahasiswa serta para petani ternak di sekitar, selain itu juga untuk aplikasikan ilmu pengetahuan yang di terima oleh mahasiswa di bangku kuliah.
3. Kegunaan.
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang beternak ayam pedaging bagi mahasiswa maupun peternak sekitar dan dapat melakukan berbagai percobaan teknologi baru, sebelum disampaikan kepada masyarakat luas.

II. ASPEK PEMASARAN
1. Gambaran Umum Pasar.
Jenis produk yang akan dipasarkan adalah berupa ayam pedaging umur antara 35 hari sampai dengan 40 hari dijual dalam keadaan hidup. Ayam tersebut dipasarkan di kota Magelang dan sekitarnya dengan melalui tengkulak atau langsung ke pemotong, mengingat masih belum terpenuhi kebutuhan daging ayam di Masyarakat.
2. Permintaan.
Jumlah permintaan daging ayam di Magelang kodya dan Kabupaten sudah mencapai puluhan ton per hari, hal ini terlihat dari para penampung ayam pedaging Bu Tatik yang ada di Tidar Magelang, Bu Jum pemotong yang ada di Pakis dan beberapa tengkulak yang siap menerima hasil panen.
3. Rencana penjualan dan Pangsa Pasar.
Dari permintaan tersebut diatas, rencana untuk memproduksi ayam pedaging di tahun pertama sekitar 600 ekor dan akan berkembang pada tahun-tahun berikutnya melihat kondisi perkandangan dana serta kebijakan.
4. Pesaing.
Produk yang dihasilkan oleh pasaran umum yang menpunyai ciri-ciri sebagai berikut pada umumnya umur ayam dijual 35 – 45 hari dengan bobot hidup antara 1,5 – 2 kg dengan bentuk produk ayam hidup.
5. Strategi Pemasaran Kita.
Produk yang akan dipasarkan mempunyai cirri-ciri sebagai berikut ayam dijual umur antara 35 hari sampai 40 hari dengan bobot ayam antara 1,7 kg sampai 2 kg, dengan FCR maksimal 1,9 ayam dijual dalam kondisi hidup. Pesaing yang ada akan kita jadikan mitra kerja.

III. ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
1. Produk.
Produk yang akan dihasilkan berupa ayam pedaging siap potong umur antara 35 – 45 hari dengan perkiraan berat badan antara 1,7 – 2 kg per ekor, warna bulu putih, kulit dan kaki berwarna kekuningan.
2. Proses produksi.
Modal → DOC Masuk → Pemeliharaan awal → Pemeliharaan Akhir → Ayam siap jual → Pemasaran
3. Tanah dan Bangunan.
Tanah dan bangunan yang digunakan adalah Tanah dan bangunan tidak sewa untuk pemeliharaan ayam pedaging.
4. Peralatan.
Peralatan yang digunakan dari laboratorium ternak unggas yang berupa tempat pakan, tempat minum. Pemanas, penerangan dan lain sebagainya.
5. Pengendalian Limbah.
Limbah pemeliharaan yang berupa kotoran dan sekam dapat dijual sebagai pupuk kandang seharga Rp 1000,- per karung dan karung bekas tempat pakan dapat di jual per lembar Rp 400,- .
6. Penyusutan.
Peralatan diperkirakan usia ekonomis dalam jangka waktu 2 tahun dan dalam satu tahun direncanakan dapat di gunakan sampai 5 kali panen.
7. Analisa rencana pemeliharaan.



KINERJA PEMELIHARAAN YANG DIHARAPKAN
1. Jumlah Ayam masuk
600 ekor
2. Mortalitas 30 ekor (5%), Jumlah panen
570 ekor
3. Berat panen
1.254 kg
4. Berat rata-rata
2,2 kg
5. Kebutuhan pakan
2.508 kg
6. FCR
2,00
7. Umur penjualan
42 hari
8. Harga daging rata-rata per kg
Rp 8.000,-
9. Pemeliharaan tanggal ...........
BIAYA
1. Bibit ayam Super Chick 600 ekor @ Rp 2.400,-
Rp 1.440.000,-
2. Pakan Gunafeed 2.508 kg @ Rp 3.100,-
Rp 7,774,800,-
3. Vitamin dan Vaksin
Rp 200.000,-
4. Obat-obatan
Rp 150.000,-
5. Sekam 30 karung @ Rp 3.750,-
Rp 112.500,-
6. Minyak tanah 60 liter @ Rp 1.200,-
Rp 72.000,-
7. Tenaga kerja
Rp 180.000,-
9. Lampu pijar, tali plastik, pemanas
Rp 70.700,- +
Jumlah
Rp 10.000.000,-
PENERIMAAN
1. Total penjualan 1.254 kg @ Rp 8.000,-
Rp 10.032.000,-
2. Total beaya
Rp 10.000.000,- -
Penerimaan
Rp 32.000,-

IV. ASPEK MANAJEMEN OPERASIONAL
1. Struktur Organisasi.
Untuk pengelolaan diperlukan manajemen sederhana karena masih tahap awal dan jumlah ternak yang dipelihara baru 600 ekor, namun demikian sebagai lembaga pendidikan perlu kiranya susunan organisasi yang jelas dalam pemeliharaan sebagai unit produksi. Adapun susunan organisasi sebagai berikut :

2. Uraian Tugas.
a. Ketua.
☻Penanggung jawab kegiatan pengembangan sarana praktikum.
b. Pimpinan Proyek
☻Penangung jawab pelaksanaan pengembangan sarana.
☻Mengawasi dan mengontrol laporan keuangan
☻Membantu menyelesaikan masalah yang timbul
☻Menghubungkan dengan pihak lain.
c. Pelaksana
☻Merencanakan pengelolaan
☻Mengawasi jalannya pemeliharaan setiap hari
☻Mengawasi dan memberi perintah pada anak kandang
☻Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh tenaga ahli
d. Tenaga ahli
☻Membuat pembukuan dan administrasi pemeliharaan
☻Melakukan transaksi jual beli ternak
☻Membuat laporan pemeliharaan dan dilaporkan ke atasannya
☻Mengarahkan pekerjaan pada anak kandang
☻Menjaga kesehatan ternak selama pemeliharaan
e. Anak kandang
☻Sanitasi kandang dan peralatan, menyebar sekam untuk litter
☻Memberikan pakan dan minum setiap hari dan juga menjaga keselamatan ternak
☻Melaporkan kejadian-kejadian pada tenaga ahli
☻Melaksanakan perintah yang diberikan oleh tenaga ahli dan pelaksana.
2. Rencana Kegiatan.

Dalam satu tahun direncanakan dapat memelihara sebanyak 5 periode dengan istirahat kandang yang cukup sehingga diharapkan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan pemeliharaan selama satu tahun tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar