PEPER
PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING
NAMA
: M. ISROK IRAJAB
NIM
: B1D 010 113
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2013
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Permintaan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat
sejalan dengan tingkat kemajuan zaman karena masyarakat telah sadar akan
pentingnya protein hewani bagi tubuh terutama bagi anak-anak yang sedang
tumbuh. Dan diharapkan dengan tercukupinya protein, pertumbuhan anak tidak
terhambat dan menjadi generasi muda yang berkualitas.
Komonditas ternak ayam pedaging semakin berkembang seiring
dengan kemajuan zaman yang semakin modern. Dalam kondisi negara yang tidak
menentu seperti sekarang ini banyak para pengusaha besar yang mundur, tetapi
tidak demikian dengan dengan peternak menengah masih bisa bertahan dan
cenderung menjadi peluang untuk terus melanjutkan usahanya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka pemeliharaan ayam
pedaging sudah tidak menjadi masalah karena hambatan sudah dapat ditekan
sekecil mungkin, misalnya masalah penyakit ND yang sangat merugikan, sekarang
sudah dapat dicegah dengan adanya vaksin, demikian pula denga penyakit-penyakit
yang lain sudah dapat dikendalikan, obat-obatan yang modern mudah untuk
didapatkan.
2. Tujuan.
Untuk mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang
ada sebagai lahan praktikum bagi mahasiswa serta para petani ternak di sekitar,
selain itu juga untuk aplikasikan ilmu pengetahuan yang di terima oleh
mahasiswa di bangku kuliah.
3. Kegunaan.
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang beternak ayam
pedaging bagi mahasiswa maupun peternak sekitar dan dapat melakukan berbagai
percobaan teknologi baru, sebelum disampaikan kepada masyarakat luas.
II. ASPEK PEMASARAN
1. Gambaran Umum Pasar.
Jenis
produk yang akan dipasarkan adalah berupa ayam pedaging umur antara 35 hari
sampai dengan 40 hari dijual dalam keadaan hidup. Ayam tersebut dipasarkan di
kota Magelang dan sekitarnya dengan melalui tengkulak atau langsung ke
pemotong, mengingat masih belum terpenuhi kebutuhan daging ayam di Masyarakat.
2. Permintaan.
Jumlah permintaan daging ayam di Magelang kodya dan
Kabupaten sudah mencapai puluhan ton per hari, hal ini terlihat dari para
penampung ayam pedaging Bu Tatik yang ada di Tidar Magelang, Bu Jum pemotong
yang ada di Pakis dan beberapa tengkulak yang siap menerima hasil panen.
3. Rencana penjualan dan Pangsa Pasar.
Dari permintaan
tersebut diatas, rencana untuk memproduksi ayam pedaging di tahun pertama
sekitar 600 ekor dan akan berkembang pada tahun-tahun berikutnya melihat
kondisi perkandangan dana serta kebijakan.
4. Pesaing.
Produk yang
dihasilkan oleh pasaran umum yang menpunyai ciri-ciri sebagai berikut pada
umumnya umur ayam dijual 35 – 45 hari dengan bobot hidup antara 1,5 – 2 kg
dengan bentuk produk ayam hidup.
5. Strategi Pemasaran Kita.
Produk yang akan dipasarkan mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut ayam dijual umur antara 35 hari sampai 40 hari
dengan bobot ayam antara 1,7 kg sampai 2 kg, dengan FCR maksimal 1,9 ayam
dijual dalam kondisi hidup. Pesaing yang ada akan kita jadikan
mitra kerja.
III. ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
1. Produk.
Produk yang akan dihasilkan berupa ayam
pedaging siap potong umur antara 35 – 45 hari dengan perkiraan berat badan
antara 1,7 – 2 kg per ekor, warna bulu putih, kulit dan kaki berwarna
kekuningan.
2. Proses produksi.
Modal → DOC Masuk → Pemeliharaan
awal → Pemeliharaan Akhir → Ayam siap jual → Pemasaran
3. Tanah dan Bangunan.
Tanah dan bangunan yang digunakan adalah Tanah dan bangunan
tidak sewa untuk pemeliharaan ayam pedaging.
4. Peralatan.
Peralatan yang digunakan dari
laboratorium ternak unggas yang berupa tempat pakan, tempat minum. Pemanas, penerangan dan lain sebagainya.
5.
Pengendalian Limbah.
Limbah
pemeliharaan yang berupa kotoran dan sekam dapat dijual sebagai pupuk kandang
seharga Rp 1000,- per karung dan karung bekas tempat pakan dapat di jual per
lembar Rp 400,- .
6.
Penyusutan.
Peralatan
diperkirakan usia ekonomis dalam jangka waktu 2 tahun dan dalam satu tahun
direncanakan dapat di gunakan sampai 5 kali panen.
7.
Analisa rencana pemeliharaan.
KINERJA
PEMELIHARAAN YANG DIHARAPKAN
1. Jumlah Ayam masuk
|
600
ekor
|
2. Mortalitas 30 ekor (5%), Jumlah panen
|
570
ekor
|
3. Berat panen
|
1.254
kg
|
4. Berat rata-rata
|
2,2
kg
|
5. Kebutuhan pakan
|
2.508
kg
|
6. FCR
|
2,00
|
7. Umur penjualan
|
42
hari
|
8. Harga daging rata-rata per kg
|
Rp
8.000,-
|
9. Pemeliharaan tanggal ...........
|
|
BIAYA
|
|
1. Bibit ayam Super Chick 600 ekor @ Rp 2.400,-
|
Rp
1.440.000,-
|
2. Pakan Gunafeed 2.508 kg @ Rp 3.100,-
|
Rp
7,774,800,-
|
3. Vitamin dan Vaksin
|
Rp
200.000,-
|
4. Obat-obatan
|
Rp
150.000,-
|
5. Sekam 30 karung @ Rp 3.750,-
|
Rp
112.500,-
|
6. Minyak tanah 60 liter @ Rp 1.200,-
|
Rp
72.000,-
|
7. Tenaga kerja
|
Rp
180.000,-
|
9. Lampu pijar, tali plastik, pemanas
|
Rp
70.700,- +
|
Jumlah
|
Rp
10.000.000,-
|
PENERIMAAN
|
|
1.
Total penjualan 1.254 kg @ Rp 8.000,-
|
Rp
10.032.000,-
|
2.
Total beaya
|
Rp
10.000.000,- -
|
Penerimaan
|
Rp
32.000,-
|
IV. ASPEK MANAJEMEN OPERASIONAL
1.
Struktur Organisasi.
Untuk
pengelolaan diperlukan manajemen sederhana karena masih tahap awal dan jumlah
ternak yang dipelihara baru 600 ekor, namun demikian sebagai lembaga pendidikan
perlu kiranya susunan organisasi yang jelas dalam pemeliharaan sebagai unit
produksi. Adapun susunan organisasi sebagai berikut :
2.
Uraian Tugas.
a. Ketua.
☻Penanggung
jawab kegiatan pengembangan sarana praktikum.
b. Pimpinan Proyek
☻Penangung
jawab pelaksanaan pengembangan sarana.
☻Mengawasi
dan mengontrol laporan keuangan
☻Membantu
menyelesaikan masalah yang timbul
☻Menghubungkan dengan pihak lain.
c. Pelaksana
☻Merencanakan pengelolaan
☻Mengawasi jalannya pemeliharaan setiap hari
☻Mengawasi dan memberi perintah pada anak kandang
☻Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh tenaga
ahli
d. Tenaga ahli
☻Membuat pembukuan dan administrasi pemeliharaan
☻Melakukan transaksi jual beli ternak
☻Membuat laporan pemeliharaan dan dilaporkan ke atasannya
☻Mengarahkan pekerjaan pada anak kandang
☻Menjaga kesehatan ternak selama pemeliharaan
e. Anak kandang
☻Sanitasi kandang dan peralatan, menyebar sekam untuk
litter
☻Memberikan pakan dan minum setiap hari dan juga menjaga
keselamatan ternak
☻Melaporkan kejadian-kejadian pada tenaga ahli
☻Melaksanakan perintah yang diberikan oleh tenaga ahli
dan pelaksana.
2.
Rencana Kegiatan.
Dalam
satu tahun direncanakan dapat memelihara sebanyak 5 periode dengan istirahat
kandang yang cukup sehingga diharapkan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan
pemeliharaan selama satu tahun tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar