Minggu, 01 April 2012

Laporan tetap peraktikum
(ilmu tanaman makanan ternak)


O
L
E
H
Nama      : m.isrok irajab
Nim          :B1D 010113
Kelas           : b
KELOMPOK  : VIII



Fakultas peternakan
Universitas mataram
2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur ke hadirat Alloh SWT yang  telah memberfikan karunia dan hidayah nya sehingga Alhamdulillah penyusunan makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang di harapkan dan pada waktu yang telah di tentukan .Salawat serta salam tetap tercurahkan kepada pejuang islam ,Nabi Muhammad SAW  yang telah rela mengorbankan tenaga dan pikiran sehingga umat muslimin masih bisa merasakan manisnya zislam sampai sekarang ini.
Kami atas nama penulis  tidak lupa  mengucapkan terimakasih kepada Bapak dosen yang telah sedia memberikan arahan serta bimbingan ,dan singkatnya semua anggota kelompok yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan ,oleh karena itu penulis megharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai bahan evaluasi dalam perbaikan laporan selanjutnya .Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat  bagi kita semua pada umumnya .



Mataram,….Nov. 2011



Penyusun

PENDAHULUAN

Analisis Situasi
      Khusus ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, hijauan merupakan sumbermakanan utamanya. Hijauan pakan yang umum diberikan untuk ternak ruminansiaadalah rumput-rumputan yang berasal dari padang penggembalaan atau padang rumput, tegalan, pematang serta pinggiran jalan. Beberapa kendala dalam penyediaan hijauan adalah perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan menjadi lahan pemukiman, lahan tanaman pangan, dan tanaman industri sehingga lahan padang penggembalaan sebagai sumber hijauan berkurang. Disamping itu ketersediaan hijauan juga dipengaruhi oleh musim, dimana saat musim hujan produksi hijuan tinggi dilain pihak saat musim kemarau produksi hijauan kurang (Syamsu, et al., 2003).
     Pengembangan peternakan sangat terkait dengan pengembangan wilayah. Kabupaten Bulukumba adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang berpotensi untuk pengembangan peternakan. Jenis ternak ruminansia yang banyak dikembangkan adalah ternak sapi dan kambing. Berdasarkan data statistik peternakan tahun 2006, Kabupaten Bulukumba merupakan kabupaten penghasil ternak sapi terbesar keempat di Sulawesi Selatan yakni 66.395 ekor atau 8,84% dari total populasi di Sulawesi Selatan. Ternak yang lain adalah kambing yakni 27.170 ekor atau 5,21% dari total produksi di Sulawesi Selatan (BPS Sul Sel, 2007.
     Besarnya produksi tanaman pangan memberikan implikasi terhadap meningkatnya jumlah limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelei, pucuk ubi kayu, jerami kacang tanah, serta jerami ubi jalar. Ketersediaan limbah pertanian dipengaruhi oleh luas areal panen komoditi tanaman pangan di suatu daerah, dimana semakin tinggi.



Tujuan dan Kegunaan Peraktikum

Tujuan Praktikum
1.    Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman hijauan pakan.

Kegunaan Praktikum
a.    Untuk mengetahui jenis-jenis rumput.
b.    Kita dapat mengetahui sifat-sifat dari masing-masing tanaman.




MATERI DAN METODE
Materi Praktikum
•    Penelitian hijauan pakan antara lain tumbuhan yang kita amati adalah:
a.    Alisicapus vaginalis.
b.    Gliricidia sapium.
c.    Paspalum antratum.
d.    Stylosanthes guianesis.
e.    Brachiaria ruziziensis.
f.    Panicum maximum.
g.    Sesbania sesban.
h.    Digitaria eriantha.
i.    Pannisetum purpureum.
j.    Sesbania grandiflora.
Metode Peraktikum
•    Pengamatan secara langsung di BIB (balai insiminasi buatan)Banyu Mulek

Tempat dan Tanggal Praktikum

Tempat Praktikum
    Adapun tempat praktikum ilmu tanaman makanan ternak ini dilaksanakan di
BIB Banyu Mulek
Tanggal Praktikum
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada tanggal


HASIL DAN PEMBAHASAN

    Nama latin
Alysicarpus vaginalis (L.) DC.

    Diskripsi tanaman
      Tanaman merambat semusim atau tanaman tahunan berumur pendek, sangat bervariasi dalam tumbuh, ukuran dan warna bunga. Batang banyak, panjang 10-100 cm, dengan daun tunggal sederhana berbentuk oval. Bunga, kuning kemerahan atau ungu muda, berada pada kelompok bunga sepanjang sampai 13 cm dan terdiri dari masing-masing 6-12 bunga.
    Penggunaan/pemanfaatan
         A. vaginalis adalah komponen yang berguna pada padang penggembala alam, khususnya dibawah kondisi penggembalaan lebih berat. Ditanam sebagai padang gembala dan "hay " di Amerika Serikat dan digunakan untuk perbaikan tanah dan konservasi, dan merupakan penahan erosi yang efektif pada teras yang baru dibuat.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
          A. vaginalis tumbuh pada jenis tanah yang beragam mulai dari tanah pasir berbatu sampai tanah liat keasaman sedang. Memerlukan kesuburan sedang dan sangat baik dengan pemupukan P dan K. Daya tahan garam (salinitas) rendah.
•    Air
       Akan tumbuh pada daerah dataran rendah tropis lembab dan semi lembab, dengan curah hujan dari 900-2000 mm. Dalam kondisi basah, tanaman ini menjadi tanaman tahunan tetapi menjadi tanaman semusim pada wilayah dengan musim kering yang lebih panjang. Rentan terhadap genangan tetapi dapat tahan terhadap perendaman   jangka pendek.
•    Suhu
       Beradatasi luas terhadap suhu dari permukaan laut sampai 1400 m dpl.pada daerah tropis. Daun akan mati akibat suhu beku ringan sampai sedang dan seluruh tanaman akan mati oleh suhu beku yang lebih berat.
•    Cahaya
         A. vaginalis  tumbuh baik dibawah naungan sedang dan lebih subur dibawah kanopi semak dibanding dengan pada tempat terbuka. Memiliki daya tahan naungan yang sama dengan Desmodium heterocapon subsp.ovalifolium ketika ditanam dalam rumah kaca di Malaysia.
•    Perkembangan reproduksi
       Merupakan tanaman hari pendek menghasilkan panen biji relatif tinggi pada musim awal pertumbuhan. Biji memerlukan suatu periode pasca pemasakan sekitar 16 minggu untuk mengatasi dormansi fisiologis. Dormansi fisikal juga harus diatasi dengan skarifikasi abrasif untuk memecah selubung biji.
•    Penggembalaan/pemotongan
        A. vaginalis sangat tahan terhadap penggembalaan berat yang kontinyu dan pemotongan teratur. Dibawah kondisi penggembalaan, tanaman tunggal akan berubah dari suatu pertumbuhan tegak menjadi suatu roset mendatar yang kecil. Tampaknya pertumbuhan tegak yang dipotong rendah tidak dapat pulih dengan cepat disebabkan oleh hilangnya titik tumbuh.
    Agronomi
      Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
       Biji komersial Alysicarpus vaginalis jarang tersedia. Telah ditanam sebagai tanaman hay di Mississipi dan Florida dengan jumlah biji 10-15 kg/ha, disemaikan dalam garis melingkar. Agar segera berkecambah, biji perlu diskarifikasi tetapi tidak memerlukan inokulan yang spesifik.
•    Spesies pasangan
Rumput:  Stenotaphrum secundatum , Bothriochloa pertusa , Dichanthium caricosum .
Legumes:  Desmodium heterophyllum , Atylosia scarabaeoides (sebagai komponen berguna pada penanaman padang gembala pada lereng basaltik di Sigatoka, Fiji).
    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
           Kandungan PK 16-18%, dan Kecernaan BKIV (IVDMD) 67-73%.

•    Palatabilitas/kesukaan
         Disukai oleh ternak dan kuda. Memiliki palatabilitas yang sama dengan lucerne (Medicago sativa ) dan Aeschynomene americana pada penggembalaan domba dalam suatu percobaan sistem kafetaria.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
       Produksi hay di selatan Amerika Serikat mencapai 4-6 ton/ha. Sebagai komponen penanaman padangan tahunan, kontribusi pada total BK rendah.
•    Produksi ternak
        Ternak yang digembala pada padangan A. vaginalis pada akhir musim panas mandapat kenaikan berat badan rata-rata 0,6 kg/ekor/hari selama periode 4 tahun.
    Produksi biji
      Produksi biji Alysicarpus mencapai 300 kg/ha dipanen dengan mesin mesin pemanen kombinasi, atau dipotong kemudian dibersihkan.
    Keunggulan
•    Tanaman padang gembala alam di seluruh daerah tropis. 
•    Meningkat dibawah penggembalaan berat. 
•    Kering dengan cepat sebagai hay dan dapat dibuat menjadi gulungan (bale) sehari setelah panen. 
•    Produksi biji baik dan berdaya tahan baik dalam buah polong. 
•    Dimakan langsung oleh ternak dan bahan pembuat hay yang baik.

    Keterbatasan
•    Rentan terhadap nematoda.
•    Rentan terhadap genangan. 
•    Produksi BK rendah pada padangan campuran.







    Nama latin
Gliricidia sepium (Jacq.) Kunth ex Walp.

    Diskripsi tanaman
       Pohon berukuran kecil sampai sedang tinggi sekitar 10-12 m. Daun bersirip ganjil, panjang sekitar 30 cm. Helai daun 5-20 cm, berbentuk oval sampai bulat, panjang 2-7 cm dan lebar 1-3 cm. Bunga membentuk kelompok tangkai pada batang muda dan tua. Bunga keluar tunggal dengan 20-40 per tangkai, merah muda sampai ungu muda, bercampur putih. Buah polong hijau dan kuning-coklat muda ketika tua, panjang 0-18 cm, lebar 2 cm, biji 4-10, kuning-coklat muda sampai coklat dan hampir bulat.
    Penggunaan/pemanfaatan
       Pagar hidup, pakan potong angkut untuk ternak ruminansia, sistem tanam lorong, sumber protein, pupuk hijau, pelindung dan kayu bakar.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
         Tumbuh dengan baik pada tanah berpengairan baik, akan tetapi khususnya cocok untuk tanah asam dan tidak subur. Di Indonesia daya tahan tumbuh rendah pada tanah dengan kadar Alumunium tinggi dan jenuh.
•    Air
         Tahan kekeringan dan tumbuh baik pada curah hujan tahunan antara 650-3500 mm. Sebagian besar akan menggugurkan daun pada musim kering yang sedang hingga panjang. Tidak dapat tumbuh baik pada pada tanah basah atau tergenang air.
•    Suhu
        Suhu rata-rata tahunan pada berbagai tempat tumbuh bervariasi dari 21-29oC.  Daun akan layu ketika suhu malam hari turun dibawah 15oC.

•    Cahaya
        Tidak tahan naungan sedang sampai berat.
•    Perkembangan reproduksi
       Tidak dapat menyerbuk sendiri. Berbunga biasanya dimulai pada awal musim kering dan pada umur kira-kira 6-8 bulan. Setiap pohon dapat menghasilkan sampai 30.000 bunga yang menarik berbagai macam serangga. Pemasakan buah polong sekitar 45-60 hari. Pada lingkungan yang basah, tanaman akan berbunga tetapi menghasilkan sedikit buah.
•    Penggembalaan/pemotongan
       Gliricidia (gamal) tahan terhadap pemangkasan berulang. Untuk pakan, pemangkasan pertama pada 8-12 bulan setelah tanam pada ketinggian sekitar 0.5-1 m diatas tanah, dan kemudian dapat dilakukan setiap 2-4 bulan tergantung pada curah hujan dan suhu.
       Gliricidia sebagian besar akan menggugurkan daun pada musim kering. Untuk menghindari kehilangan daun pada waktu ini, pangkaslah pada akhir musim hujan dan pangkas lagi pada 8 minggu setelah musim kering. Pemangkasan terakhir mungkin dapat dilakukan setelah 16 minggu musim kering. Gliricidia umumnya digunakan sebagai hijauan potong angkut dan sangat jarang digembalai langsung.
    Agronomi
Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

    Penanaman
         Pohon gamal biasanya tahan terhjadap pemangkasan. Bila telah berumur 5-6 bulan, tinggi 1.5 m dan diameter batang 3.5-4 cm. Berbagai cara penanaman dapat dilakukan seperti baris ganda atau segitiga. Jumlah tanaman berkisar 4.000-10.000 tanaman/hektar. Kepadatan yang sangat tinggi digunakan bila gamal dijadikan sebagai sumber protein.
        Bila penanaman dilakukan dengan biji, kedalaman tanam adalah sekitar 2 cm. Skarifikasi tidak diperlukan, dan tingkat perkecambahan biasanya >90%. Anakan tumbuh dengan cepat, biasanya mencapai tinggi 3 m sebelum berbunga pada umur pada sekitar 6-8 bulan.
•    Spesies pasangan
       Biasanya ditanam sebagai pagar hidup, sebagai sumber protein, dalam barisan bersama tanaman palawija atau tanaman pakan sebagai tanaman antara baris, atau sebagai tanaman individual terpencar pada suatu sistem hijauan dan kebun terbuka skala kecil.
    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
        Memiliki nilai nutrisi tinggi. Kadar ptotein kasar 18-30% dan kecernaan in vitro 60-65%. Dengan perkecualian terhadap palatabilitas, variasi kualitas nutrisi antar provenan belum dievaluasi.
•    Palatabilitas/kesukaan
       Beberapa masalah palatabilitas ditemukan pada ternak ruminansia bergantung pada pengalaman sebelumnya. Ternak mungkin menolak memakan daun disebabkan oleh baunya. Tetapi, tidak ada masalah palatabilitas dilaporkan di Indonesia, Sri Langka, Kolombia atau Guetemala dimana ternak ruminansia secara turun temurun telah diberi makan gamal. Pelayuan daun selama 12-24 jam sebelum pemberian makan dapat menaikkan konsumsi pakan.

    Potensi produksi
•    Bahan kering
       Pada suatu penanaman hijauan, produksi tahunan daun mencapai 5-16 ton/hektar bahan kering, atau mencapai 43 ton/hektar daun segar.
       Gugur daun yang parah terjadi selama masa pembungaan dalam musim kering tahunan. Panen daun pada awal musim kering akan menunda pembungaan, menghindari atau membatasi kehilangan gugurnya daun, dan memaksimalkan pertumbuhan ulang.
    Produksi ternak
        Biasanya digunakan sebagai hijauan segar dan sumber protein tetapi mungkin saja sebagai pakan tunggal di musim kering. Tingkat pemberian seringkali 1-3% dari berat badan untuk sapi dan kambing. Peningkatan kenaikan berat badan sekitar 25% telah dilaporkan pada sapi dara yang digembalakan pada campuran rumput-gamal.
    Produksi biji
        Menghasilkan banyak sekali biji. Biji dilepaskan dari buah polong melalui ledakan buah polong dengan jarak lontaran bjiji mencapai 40 m. Produksi biji  bervariasi dalam varitas tanaman, berkisar dari 75 kg/ha untuk "Beln Rivas" dan sekitar 180 kg/ha pada "Monterrico", didasarkan pada 7 biji/polong dan berat biji 8000 biji/kg.
    Keunggulan
•    Tanaman multiguna.
•    Beradaptasi pada berbagai jenis tanah dan iklim.
•    Mudah ditanam dengan stek batang.
•    Potensi produksi BK tinggi.
•    Kandungan PK dan nilai nutrisi tinggi.
    Keterbatasan
•    Ternak ruminansia perlu dibiasakan sebelum mau memakannya.
•    Kemungkinan beracun bila diberikan pada ternak monogastrik.
•    Kurang beradaptasi pada musim dingin dan tidak tahan suhu rendah.
•    Berpotensi menjadi gulma.

    Nama latin
Paspalum atratum Swallen

    Diskripsi tanaman
        Tanaman berdaun banyak, rumput tahunan dengan rumpun dan yang tegak, biasanya tinggi kurang dari 1 m sampai 2 m ketika berbunga. Lebar daun sampai >2,5 cm, mengkilap dan rapuh, bahkan ketika dewasa. Biji terdapat dalam suatu tandan sederhana sepanjang 26 cm yang tersusun atas 20 tangkai, panjang bagian bawah sampai 14 cm. Spikelet kira-kira sepanjang 13 mm dan lebar 2 mm. 250.000-45.000 biji/kg.
    Penggunaan/pemanfaatan
        Digunakan sebagai padang gembala jangka panjang terbuka atau dibawah pohon. Sifat yang tegak dan mudah dipotong membuatnya berguna dalam sistem potong angkut, meskipun ujung daun yang tajam dapat menyebabkan ketidak nyamanan bagi orang yang menanganinya. Berguna sebagai tanaman baris menahan erosi tetapi cenderung untuk berkompetisi lebih kuat dengan baris tanaman didekatnya dibanding dengan rumput Vetiver (Vetiveria zizanioides). Tidak seperti rumput vetiver, tanaman ini dapat diberikan sebagai pakan ternak.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
        Tumbuh dengan baik pada tanah beragam dari pasir sampai tanah liat, dan dapat tahan tanah kondisi asam, kesuburan rendah dan berpengairan buruk. Berproduksi baik padterhadap peningkatan kesuburan tanah dengan nitrogen.
•    Air
        Tumbuh pada daerah dengan curah hujan 1500-2000 mm/tahun. Pada penanamannya, dapat bertahan hidup dengan kira-kira 1100 mm/tahun, tetapi paling baik dengan curah hujan lebih dari 1500 mm/tahun. Lebih menyukai tanah yang basah dengan pengairan baik atau buruk. Meskipun daya tahan kekeringan tidak seperti Brachiaria decumbens atau B. brizantha , P. atratum dapat bertahan hidup dengan baik pada kondisi kering. Sangat tahan banjir tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi berair permanen.
•    Suhu
        Tumbuh dengan baik pada daerah dengan rata-rata suhu tahunan sampai serendah 20oC, tetapi tumbuh paling baik antara 22 dan 27oC. P. atratum adalah rumput musim hangat, hanya tumnuh terbatas pada musim dingin.
•    Cahaya
       Daya tahan naungan sedang sampai baik.
•    Perkembangan reproduksi
       Bunga pada tahun pertama mungkin minimal, tetapi meningkat sesudahnya, mulai bulan Oktober (belahan utara dunia) pada daerah subtropis, dan lebih awal didaerah tropis. Dalam jarak 5-10o dari equator, pembungaan mungkin tidak terjadi samasekali. Pembungaan akan terganggu bila tanaman dipotong atau digembalai sampai tanaman pendek dalam waktu 2 bulan menjelang masa berbunga. Biji cenderung dilepaskan segera setelah masak.
•    Penggembalaan/pemotongan
        Tahan terhadap penggembalaan rendah dan pemotongan teratur, meskipun hasil terbaik diperoleh dengan manjemen yang lebih  ringan.
    Agronomi
Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
       Tingkat dormansi biji segar bervariasi dari rendah sampai tinggi sekali, tetapi, germinasi mencapai tingkat yang baik setelah 3-4 bulan. Germinasi pada biji yang segar dapat ditingkatkan dari kira-kira 20% menjadi mendekati 100% dengan cara melepaskan lemma dan palea. Biji memiliki masa daya hidup yang singkat, dan akan tetap memiliki daya hidup(viable) selama kurang dari satu tahun. Biji yang disimpan selama beberapa tahun harus disimpan pada suhu rendah dan kelembaban relatif rendah. Biji biasanya ditanam dengan jumlah 2-5 kg/ha, dengan cara ditebar atau dalam baris dengan jarak 0,5-1 m. Tumbuh dengan cepat dari biji, atau dari anakan.
•    Spesies pasangan
        Rumput: Tidak ditanam dengan rumput lain, meskipun dalam situasi tertentu mungkin saja dikombinasikan dengan Setaria sphacelata.
         Legume: Arachis pintoi , Calopogonium mucunoides , Centrosema acutifolium , Desmodium heterocarpum ssp. ovalifolium, Pueraria phaseoloides .

    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
        Kecernaan bahan kering in vitro dari 50-68%. Rata-rata PK 11%.

•    Palatabilitas/kesukaan
        Disukai oleh ternak sapi, kerbau, kuda, ikan dan babi.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
      Produksi BK umumnya 10-15 ton/ha/tahun dan dapat mencapai 26 ton/ha/tahun.
•    Produksi ternak
       Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat penggembalaan 6 ekor sapi/ha, kenaikan berat badan dapat mencapai 0,6 kg/hari selama jangka waktu 168 hari. Kenaikan berat badan harian yang lebih tinggi dapat dicapai ketika ditanam bersama legum.
    Produksi biji
        Hanya sedikit bunga keluar pada tahun pertama ketika rumput ini ditanam setelah bulan Juni (belahan dunia utara) atau Januari (belahan dunia selatan). Pada tahun kedua, ternak mesti dipindahkan atau pemotongan dihentikan paling tidak 100 hari menjelang panen untuk menghindari kerusakan pada bagian tanaman yang tumbuh memanjang. Biji biasanya siap dipanen kira-kira 4 minggu setelah munculnya bunga. Dapat menghasilkan biji sampai 230 kg/ha, tetapi produksi yang umum diperoleh adalah sekitar 100 kg/ha biji yang sudah kering dan bersih. Tanaman harus dipantau dengan seksama untuk mendapatkan waktu yang paling baik untuk panen, karena biji yang masak akan lansung dilepaskan dari kepala biji. Tanaman yang dipupuk dengan baik akan sangat lebat dan cenderung rebah sehingga menyulitkan pemanenan. Biji harus dikeringkan dan dijaga pada kdar air <10% agar biji tetap mempertahan daya hidup (viable) dalam waktu lama.
       Panen dengan tangan, biji yang lambat dikeringkan dari P. atratum memperlihatkan tingkat kerusakan yang menurun dibawah kondisi normal. Di daerah tropis, biji dikeringkan perlahan-lahan dibawah naungan untuk mempertahankan daya hidupnya. Bila panen dengan mesin dengan demikian, harus dikeringkan dengan perlahan-lahan sampai kadar airnya rendah dan kemudian dipertahankan pada kondisi tersebut. Selanjutnya, biji yang diproduksi di dataran tinggi tropis cenderung mengandung proporsi kariopsis belum masak yang tinggi, yang menyebabkan kualitas daya tahan hidup biji lebih rendah.
    Keunggulan
•    Mudah ditanam dan cepat tumbuh.
•    Tumbuh baik pada tanah asam dan basah.
•    Tahan terhadap banjir.
•    Disukai ternak sapi, kuda dan domba.
•    Tahan terhadap penggembalaan tertutup.
    Keterbatasan
•    Musim penggembalaan relative singkat.
•    Dibatasi oleh kondisi air.
•    Tidak disukai (tidak palatable) jika tanaman tua.


    Nama latin
Stylosanthes guianensis (Aubl.) Sw. var. guianensis
    Diskripsi tanaman
         Tanaman yang kokoh, tegak sampai semi tegak, tanaman tahunan berumur pendek tumbuh sampai 1,2 m (jarang sampai 2,5 m). Daun dan batang muda tidak berbulu. Daun panjang 0,5-4,5 cm dan lebar 0,2-2 cm. Bunga berwarna kuning sampai oranye, dengan standar 4-8 mm x 3-5 mm, disusun dalam klaster. Biji berwarna coklat pucat (bervariasi dari kuning sampai hitam) dalam satu buah polong tunggal, 260.000-400.000 biji dalam bungkus /kg.
    Penggunaan/pemanfaatan
         Tanaman padangan jangka panjang dan pendek (digembalai atau potong angkut), tanaman sela dengan padi, penutup tanah (penahan erosi) di kebun, pupuk hijau, hay untuk tepung daun dan pellet.

    Ekologi
•    Persyaratan tanah
        Lebih menyukai tanah tekstur terbuka berpengairan baik dari pasir sampai tanah liat ringan, tidak baik pada tanah liat berat. Tumbuh pada tanah dengan pH dari 4-8,3. Daya tahan sedang terhadap Al dan Mn tinggi tetapi tidak tahan salinitas tinggi.
•    Air
       Tumbuh pada daerah dengan curah hujan 700-5000 mm/tahun, tetapi sebagian besar pada 1000-2500 mm/tahun. Memiliki daya tahan memadai terhadap banjir dan genangan jangka pendek.
•    Suhu
       Beradaptai baik terhadap iklim tropis basah dan panas, meskipun beberapa ekotipe juga tumbuh dengan baik di daerah subtropis basah. Tumbuh sebagian besar pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, pada beberapa bagian daerah tropis pada ketinggian sampai 2000 m dpl.
•    Cahaya
       Daya tahan naungan minimal.
•    Perkembangan reproduksi
        Hampir semua adalah tanaman yang berbunga berhubungan dengan hari pendek (short day) dengan fotoperiode antara 11,5-14 jam, beberapa mungkin memerlukan eksposur terhadap hari yang panjang menjelang hari yang pendek untuk menginisiasi bunga.
•    Penggembalaan/pemotongan
         Memotong atau menggembalai tanaman ketika tanaman tumbuh tinggi dan berkayu dapat membunuh tanaman, karena akan sedikit jumlah titik tumbuh yang dekat dengan tanah pada tanaman yang telah dewasa. Yang terbaik adalah merangsang lebih awal percabangan rendah dengan penggembalaan atau pemotongan sampai 10-20 cm pada bulan-bulan awal pertumbuhan. Penggembalaan berat yang terus menerus tidak cocok. Rotasi penggembalaan dengan 1 minggu penggembalaan dan 4 sampai 8 minggu istirahat, atau pemotongan dengan interval 2-3 bulan tampaknya lebih baik.
    Agronomi
Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
        Dapat ditanam dengan biji atau potongan tanaman. Biji yang baru dipanen mungkin mengandung >70% biji dorman (sulit tumbuh). Biji dapat diskarifikasi untuk mengurangi jumlah biji yang dorman dengan merendam dalam air bersuhu 55oC selama 25 menit, 70oC selama 10 menit atau 85oC selama 2 menit. Biji disemaikan dengan jumlah 2-5 kg/ha.
        Ketika biji langka atau sulit didapat, sekitar 80% tanaman diperoleh dari potongan tanaman. Potongan sepanjang 15-20 cm, dengan daun bawah dihilangkan diambil pada saat musim hujan, dan lebih dari setengah batang dibenamkan secara horizontal sedalam 3-5 cm.
•    Spesies pasangan
       Rumput: Chloris gayana , Digitaria eriantha , Panicum maximum , Pennisetum purpureum , Setaria sphacelata, Brachiaria brizantha , B. decumbens , B. ruziziensis .
    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
        PK 12-20%, Kecernaan BKIV 52-60 %, P 0.2-0.6% , Ca 0.6-1.6%.
•    Palatabilitas/kesukaan
        Tidak dapat dimakan ternak pada awal musim pertumbuhan tetapi menjadi lebih palatabel dibandingakn rumput yang tumbuh bersamanya pada musim kering. Tanaman ini juga dapat diberikan untuk babi.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
        Produksi BK biasanya 5-10 ton/ha tergantung pada kultivar, kondisi pertumbuhan dan manajemen, dan dapat mencapai produksi sampai 20 ton.
•    Produksi ternak
       Dari 0.25-0.6 kg/ekor/hari dan dari 300-500 kg/ha/tahun.
    Produksi biji
        Untuk kultivar, produksi biji berkisar dari 700 sampai 1350 kg/ha. Pada daerah tropis kering di Thailand, pembungaan mulai bulan September/Oktober dan mencapai puncak pada bulan Nopember dan Desember. Pada akhir Januari, 80-90% dari biji telah jatuh. Biji yang berada didalam kepala biji dikeluarkan dengan memukul biji dengan batang bambu. Biji kemudian disapu dan dibersihkan, hasil panen lebih dari 1 ton/ha.
    Keunggulan
•    Tumbuh dengan baik pada tanah asam tidak subur.
•    Kebutuhan P rendah.
•    Tahan terhadap Al dan Mn.
•    Mudah ditanam dari biji atau potongan tanaman.
•    Sifat tumbuh yang baik untuk sistem potong angkut.
•    Tidak membelit.
•    Daun tetap hijau sampai musim kering.
    Keterbatasan
•    Tidak dapat bertahan terhadap penggembalaan berat.
•    Rentan suhu beku.
•    Dapat mengurangi produksi tanaman yang ditanam selanjutnya.
•    Biji cenderung gugur pada saat masak, sehingga mengurangi produksi.

    Nama latin
Brachiaria ruziziensis R. Germ. and C.M. Evrard

    Diskripsi tanaman
         Tanaman berumpun, tahunan merambat dengan rizoma yang pendek. Batang berongga tumbuh dari pucuk buku-buku merambat dan rizoma pendek. Daun panjang sampai 25 cm dan lebar 15 mm. Bunga terdiri dari 3-9 tandan yang relatif panjang (4-10 cm). Berat biji 250.000 biji/kg.
Penggunaan/pemanfaatan
         Padang penggembalaan permanen atau semi permanen untuk digembalai atau dipotong sebagai pakan hijauan dan konservasi. Juga ditanam sebagai padangan dibawah kebun kelapa.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
         Rumput Ruzi memerlukan tanah ringan atau loam dengan kesuburan tinggi sedang (pH 5,0-6,8) dan tidak tahan kondisi tanah yang sangat asam.

•    Air
        Rumput Ruzi ini adalah rumput untuk dataran rendah sampai ketinggian 2000 m pada daerah tropis yang basah, dengan rata-rata curah hujan minimum 1200 mm. Dapat bertahan musim kering selama 4 bulan tetapi akan mati pada kekeringan yang panjang. Tidak tahan terhadap genangan dan tumbuh subur pada tanah berpengairan baik.
•    Suhu
        Tumbuh pada musim panan (pertumbuhan optimum pada 33/28oC hari/malam), dan tidak tahan suhu dingin beku.
•    Cahaya
         Rumput Ruzi tahan naungan sedang dan dapat ditanam dibawah perkebunan kelapa.
    Perkembangan reproduksi
         Berbungan pada hari pendek, pada pertengahan musim gugur di Queensland utara Australia (18oS).
    Penggembalaan/pemotongan
         Dapat bertahan penggembalaan berat sedang dan memerlukan tingkat pemupukan tinggi untuk bertahan pada frekuensi pemotongan tinggi.

    Agronomi
            Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
        Dapat ditanam dari biji yang perlu disimpan selama 6 bulan setelah panen untuk menghilangkan dormansi. Biji dapat disebar dengan jumlah 2,5-10 kg/ha diatas bedengan yang telah disiapkan dan kemudian ditutupi tanah sedikit. Biji hendaknya tidak ditanam lebih dalam dari 2 cm. Pertumbuhan bibit sangat cepat.
        Cara lainnya, ruzi dapat ditanam secara vegetatif dengan menggunakan potongan batang.
•   
•    Spesies pasangan
           Legume: Stylosanthes guianensis, Desmodium intortum , Centrosema molle , Leucaena leucocephala

    NilAi pakan
•    Nilai nutrisi
        Nilai nutrisi baik - lebih baik disbanding hampir semua Brachiariaspp. Dengan kadar PK sekitar 7-13%, bahkan sampai 20%, dengan kecernaan 55-75%. Pada "hay" rumput Ruzi dipotong pada umur 45 hari setelah tanam di timur laut Thailand, kandungan kecernaan bahan kering in vitro, serat kasar, NDF dan ME  adalah masing-masing 61%, 80,5%, 72,8% dan 7,9 MJ/kg.
    Palatabilitas/kesukaan
         Sangat disukai ternak. Tekanan penggembalaan berat dan selektif dan kebutuhan akan kesuburan tanah yang tinggi dapat membuat rum put ruzi musnah.

    Potensi produksi
•    Bahan kering
         Produiksi lebih sedikit disbanding B. decumbens di Australia dan Amerika Selatan meskipun panen dapat menghasilkan lebih dari 20 ton/ha/tahun dengan pemberian nitrogen yang tinggi. Di Sri Lanka, diperoleh produksi bahan kering sebesar 16,8, 22,0 dan 25,6 ton/ha/tahun dengan pemupukan Nitrogen masing-masing 112, 224, dan 366 kg/ha.
    Produksi ternak
         Kenaikan berat badan melebihi 1000 kg/ha/tahun diperoleh dari padang penggembalaan rumput Ruzi dan legum, dan lebih dari 1500 kg/ha/tahun dengan 200 kg/ha pupuk N. Ternak muda yang digembalakan pada rumpur ruzi di padang sabana Brazilia dengan jumlah ternak 2 ekor/ha, mendapat kenaikan berat badan 285 kg/ha/tahun.
    Produksi biji
         Produksi biji 25-200 kg/ha  diperoleh dengan sistem panen kombinasi, dan produksi sampai 700 kg/ha diperoleh dengasn panen menyapu tanah. Di Thailand, panen dengan tangan  kepala biji ditumpuk setinggi 1 m dan dibiarkan layu selama 3 hari. Kepala biji diputar setiap hari untuk memfasilitasi pemisahan biji dari kepala biji dan mencegah pemanasan berlebihan. Cara lain adalah, dengan menggunakan metode "selubung hidup", dimana kepala biji diikat bersama dalam kelompok dan dilayukan di lapangan selama 1-2 minggu sebelum panen. Biji yang dikelompokkan diayak setiap 2-3 hari sampai sluruh biji diperoleh.
         Persentasi biji dorman setelah panen sangat tinggi (germinasi <20%). Dormansi primer adalah fisiologis, sementara dormansi panjang adalah mekanikal, disebabkan oleh pembatasan selubung biji. Dormansi mungkin dihilangkan dengan penyimpanan selama 6-9 bulan atau dengan skarifikasi asam.
    Keunggulan
•    Disukai dan kualitas baik.
•    Produksi biji tinggi.
•    Tumbuh cepat dari biji atau bagian tanaman.
    Keterbatasan
•    Butuh tanah yang subur dan berpengairan baik.
•    Produksi BK lebih rendah dibanding B. decumbens .
•    Daya tahan hidup rendah pada tanah tidak subur atau berpengairan buruk.
•    Pertumbuhan musim kering rendah..

    Nama latin
Panicum maximum Jacq.

    Diskripsi tanaman
        Spesies tanaman yang bervariasi, berumpun dengan lepas atau padat, berizoma pendek, tegak atau merunduk, berakar pada buku-buku bawah. Helai daun linier sampai lanceolate menyempit. Panicle terbuka.
         Karena variasi agronomis, spesies ini diperlakukan menjadi 2 tipe:
Tipe Tinggi/sedang (TS) - berumpun, mencapai tinggi >1,5 m dengan bunga;
Tipe Pendek (P) - berumpun, mencapai tinggi <1,5 m dengan bunga.
    Penggunaan/pemanfaatan
         Padang gembala jangka panjang bila kesuburan tanah tetap dipelihara. Ideal untuk potong angkut, meskipun tipe kasar mungkin menyebabkan tidak nyaman bagi pemotongnya. Daya tahan naungan sedang. Cukup palatable (disukai) ketika tua dan digunakan untuk membuat hay.

    Ekologi
•    Persyaratan tanah
            P. maximum tumbuh pada hampir semua jenis tanah asal mendapat pengairan yang baik, basah dan subur. Beberapa varitas dapat tumbuh pada tanah yang kesuburan rendah dan pengairan buruk. Spesies tanaman ini umumnya tidak tahan genangan air atau salinitas (garam).
•    Air
        Varitas tinggi/sedang hampir semuanya tumbuh pada daerah dengan curah hujan tahunan lebih dari 1000 mm, sedangkan varitas pendek ditanam pada daerah dengan curah hujan 800 mm atau kurang. Daya tahan kekeringan diantara varitas berbeda-beda, meskipun umumnya tanaman ini tidak tahan musim kering lebih dari 4-5 bulan.
•    Suhu
       Tumbuh dari daerah permukaan laut sampai >2000 m dpl. Varitas pendek tahan terhadap suhu lebih dingin dibanding varitas yang tinggi/sedang, menghasilkan pertumbuhan awal musim yang baik. Varitas tinggi/sedang biasanya menghasilkan hampir seluruh pertumbuhan pada pertengahan musim yang hangat.
•    Cahaya
        Tumbuh dengan baik pada penyinaran matahari penuh tepai telah dilaporkan tumbuh lebih baik pada 30% naungan, meskipun produksi berkurang sampai separuh pada 50% naungan.
•    Perkembangan reproduksi
         Pembungaan bervariasi diantara kultivar, beberapa menghasilkan pembungaan tunggal sementara lainnya mungkin berbunga 2-3 kali.
•    Penggembalaan/pemotongan
        Tidak tahan terhadap pemotongan rendah berkali-kali. Untuk pemeliharaan jangka panjang, varitas Tinggi/sedang seharusnya tidak dipotong atau digembalai dibawah 30 cm, dan seharusnya dipotong atau digembalai dengan interval (selang waktu) 4 minggu untuk memperoleh hasil dengan imbangan kualitas dan kuantitas terbaik. Varitas pendek dapat digembalai lebih rendah, tetapi tetap lebih baik dibawah pemotongan dan penggembalaan yang dikelola dengan baik.
    Agronomi
           Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
        Biji pada beberapa tipe mungkin tidak mencapai germinasi maksimum sampai paling kurang 18 bulan setelah panen, sementara yang lain mungkin butuh hanya beberapa bulan. Dormansi dapat diatasi dengan menghilangkan pembungkus biji (glume) dari biji segar. Biji dapat disebar dengan jumlah 2-3 kg/ha, dank arena biji yang kecil, harus ditanam dengan dalam tidak lebih dari 1 cm. Penggilingan tanah setelah semai meningkatkan germinasi dan tumbuhnya tanaman. P. maximum juga dapat ditanam ddengan anakan (atau dengan stek pada varitas yang tebal berbatang) ditanam 0,5-0,6 m dalam baris dengan jarak tanam 1,25-1,5 m, atau paling dekat 40 cm dalam pola segi tiga jika diperlukan penutupan tanah yang lebih cepat.
•    Spesies pasangan
        Rumput: Chloris gayana .
            Legume: Centrosema pubescens , Pueraria phaseoloides , Macroptilium atropurpureum , Neonotonia wightii , Stylosanthes guianensis, S. capitata, S. macrocephala , Leucaena leucocephala .
        Varitas pendek, yang sering ditanam pada tanah dengan keasaman rendah pada lingkungan subtropis dengan curah hujan lebih rendah, mungkin ditanam bersama Clitoria ternatea , Desmanthus leptophyllus , D. virgatus , dan Medicago sativa .

    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
           IVDMD dari 64% (pertumbuhan kembali 2 minggu) sampai 50% (pertumbuhan kembali 8 minggu). PK dari 6-25% tergantung pada umur dan suplai N.
•    Palatabilitas/kesukaan
          P. maximum disukai oleh ternak gembala, terutama dengan tingginya konsumsi terhadap daun muda. Juga digunakan sebagai pakan ikan di Vietnam.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
        Biasanya (10-) 20-30 (-60) ton/ha BK, tergantung pada varitas dan kondisi pertumbuhan (terutama jika diberikan pupuk N tinggi).
•    Produksi ternak
       Dapat mencapai sampai 0.8 kg/ekor/hari kenaikan berat badan dan sampai 1,200 kg/ha/tahun kenaikan berat badan (umumnya 300-500 kg/ha/tahun kenaikan berat badan) tergantung terutama pada tingkat penggembalaan dan tingkat pemberian pupuk .
    Produksi biji
         Terbaik pada lingkungan dengan panjang hari lebih panjang dan musim kering yang jelas. Biji masak tidak bersamaan, dan dilepas ketika masak. Sekitar 200 kg/ha dengan panen sapu bersih, meskipun telah dilaporkan hasil panen biji yang lebih tinggi.
    Keunggulan
•    Daun banyak.
•    Pakan kualitas tinggi.
•    Potensi produksi tinggi.
•    Disukai ternak.
•    Cocok untuk gembala dan potong.
•    Tahan kekeringan.
•    Tumbuh diawal musim pada beberapa varitas.
    Keterbatasan
•    Memerlukan tanah subur.
•    Tidak tahan penggenangan air.
•    Tidak tahan penggembalaan berat. .

    Nama latin
Sesbania sesban (L.) Merr.

    Diskripsi tanaman
         Tanaman semak atau berumur pendek tinggi sampai 8 m. Batang berdiameter sampai 12 cm. Panjang daun 2-18 cm, helai daun dalam 6-27 pasang, linear, bulat, sampai 26 mm x 5 mm. Tandan dengan 2-20 bunga, panjang sampai 20 cm. Buah polong lurus sampai lengkung, sampai 20-30 cm x 2-5 mm, warna pucat, sering dengan tanda coklat atau coklat kemerahan, biji 10-15. Biji 3-4,5 mm x 2 mm x 2 mm, hijau pupus atau coklat, biasanya bertotol. Terdapat 55-80 biji/kg.
    Penggunaan/pemanfaatan
           S. sesban digunakan sebagai pupuk hijau dan sumber pakan bagi sistem potong angkut. Dapat ditanam sebagai tanaman tumpangsari bersama jagung, kacang-kacangan, kapas dan banyak tanaman lainnya. Daun menjadi bahan kompos yang kaya. Daunnya adalah sumber pakan yang baik untuk ternak sapi dan domba. Telah digunakan sebagai tanaman untuk reklamasi untuk tanah yang dirusak oleh garam di Cina selatan. Menghasilkan kayu bakar ringan yang sangat baik untuk memasak dan untuk membuat arang. Telah digunakan sebagai tanaman pendukung bagi merica, sebagai tanaman pelindung bagi kopi dan kunyit.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
        Tumbuh pada tanah yang beragam dari tanah pasir lepas sampai tanah liat berat. Tahan terhadap tanah garam (1% konsentrasi garam dalam tahap pembibitan sampai 1,4% saat masak); tanah basa kuat dan tanah asam, demikian juga tahan dengan penggenangan air dan banjir.
•    Air
           S. sesban adalah tanaman yang alami pada daerah musim hujan dan kemarau (monsoon), semi gurun sampai semi basah dengan curah hujan tahunan 500-2000 mm. Tumbuh paling baik dimana penggenangan air atau banjir diikuti dengan musim yang lebih kering.
•    Suhu
          S. sesban tahan terhadap kondisi dataran tinggi tropis atau subtropis. Lingkungan ini dapat mengalami suhu musim dingin yang dingin, dengan suhu rata-rata bulanan minimum pada bulan paling dingin 7-10oC dan suhu rata-rata tahunan berkisar dari 17-20oC. Tahan terhadap suhu beku ringan, tetapi akan mati pada suhu beku yang berat.
•    Cahaya
        Daya tahan naungan sedang.
•    Perkembangan reproduksi
          S. sesban berbunga sangat banyak dan akan terjadi dalam waktu 12 bulan setelah tanam. Tanaman ini sensitif pada fotoperiode, keluarnya bunga dimulai dengan hari yang pendek. Biji masak dalam 2-3 bulan.
•    Penggembalaan/pemotongan
        Biasanya digunakan sebagai tanaman potong angkut. Dengan manajemen pemotongan yang baik akan bertahan sampai 5 tahun. Dapat dipotong setelah tinggi tanaman mencapai 1-2 m. Menunda pemotongan hingga tanaman setinggi >4 m, dan dipotong pendek  pada tinggi <50 cm, akan menyebabkan tanaman mati. Hasil paling baik diperoleh ketika S. sesban dipotong dengan tinggi 75-100 cm dan sejumlah daun dibiarkan tertinggal. Dapat dipotong sampai 5 kali/tahun tergantung pada penggunaan dan lingkungan. Pemotongan yang lebih sering akan menurunkan daya hidup tanaman.
         Penggembalaan lansung oleh ternak akan menyebabkan kerusakan batang yang cukup parah, tetapi pertumbuhan kembali dibagian bawah patahan batang cepat.
    Agronomi
            Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
        Sebagai pagar ditanam dengan jarak 1-2 m dalam baris tunggal, sebagai tanaman sela, baris tunggal atau ganda ditanam terpisah 2-10 m, dengan jarak antar tanaman 25-50 cm dalam baris, dan sebagai sumber pakan ditanam dalam baris berjarak 1-2 antar baris dan jarak 25-50 cm dalam baris. Inokulasi umumnya tidak diperlukan. Pertumbuhan awal yang cepat membuat S. sesban dapat mengatasi kompetisi dengan gulma. Skarifikasi biji diperlukan untuk mendapatkan germinasi yang seragam, meskipun banyak publikasi menyatakan bahwa skarifikasi biji tidak diperlukan.
•    Spesies pasangan
        Rumput: Ditanam dalam baris dengan rumput para grass (Brachiaria mutica ) di India dan untuk percobaan ditanam dengan rumput signal (Brachiaria decumbens ) di Australia.
    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
        Kandungan protein kasar berkisar dari 25-30%  dari BK.
•    Palatabilitas/kesukaan
       Dimakan dengan tingkat sedang oleh ternak dalam sistem potong angkut.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
         S. sesban memiliki kelebihan atas hampir semua hijauan pohon yang lain dalam kecepatan tumbuhnya. Dilaporkan bahwa tanaman ini mencapai tinggi 4-5 m 6 bulan setelah tanam di India dan menghasilkan hijauan 4 kali lebih banyak dari L. leucocephala 3 bulan setelah tanam di Australia. Dibawah kondisi yang sesuai produksi BK dapat sampai 20 ton/ha/tahun.
•    Produksi ternak
          S. sesban cv. Mt Cotton ditanam dalam baris dalam padangan rumput signal (Brachiaria decumbens ) mendukung rata-rata kenaikan berat badan 0,70 kg/ekor/hari pada ternak muda selama periode 15 bulan. Padang gembala digembalai secara lansung dalam percobaan ini dan sejumlah kerusakan dan kematian pada tanaman individual S. sesban. Dilaporkan kejadian tingginya tingkat kematian pada ayam.
    Produksi biji
         Produksi biji dapat setinggi 1-2 ton/ha. Sangat rentan terhadap serangan serangga dan seharusnya tidak disimpan lebih dari 1 tahun.
    Keunggulan
•    Tumbuh cepat dan pertumbuhan awal.
•    Nilai nutrisi tinggi untuk ternak ruminansia.
•    Tahan tanah asam, tergenang air dan salinitas.
    Keterbatasan
•    Berumur pendek (1-5 tahun).
•    Palatabilitas rendah pada ternak tertentu.
•    Memerlukan manajemen pemotongan yang spesifik untuk memperoleh tanaman yang menahun.
•    Menyebabkan penurunan tampilan reproduksi pada ternak ruminansia betina bila diberikan dengan jumlah yang banyak.

    Nama latin
Digitaria eriantha Steud.

    Diskripsi tanaman
         Spesies tanaman dengan variasi yang sangat besar, terdiri dari sejumlah spesies yang berbeda secara morfologi. Secara umum, satu tanaman tahunan yang dapat saja berstolon, berumpun dan berrizoma dengan tinggi tanaman antara 35-180 m. Bunga menjari tunggal atau semi menjari 2 atau lebih, bunga tersusun atas 3-17 tandan. Biji sekitar 3,3 juta/kg. Secara morfologis serupa dengan D. milanjiana.

    Penggunaan/pemanfaatan
          Digunakan sebagai padang gembala, hay atau silase. Cocok untuk potong angkut. Tanaman dengan tipe berstolon memberikan tutupan tanah yang baik untuk konservasi tanah.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
         Sekitar 70% dari koleksi D. eriantha ditemukan tumbuh pada tanah berpasir dan loam berpasir, sisanya ditemukan pada tanah loam, tanah liat loam dan tanah liat. Kedua jenis tanaman berumun dan berstolon ditemukan pada tanah berpasir. Tipe Pangola digunakan pada tanah yang beragam mulai dari tanah berpasir sampai tanah liat berat dengan kesuburan rendah atau tinggi.
•    Air
           D. eriantha ditemukan tumbuh pada daerah dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar dari 300-1300 mm, meskipun hampir semua dari 450-800 mm. Semua tipe sangat tahan kekeringan. Varitas berbiji biasanya ditanam didaerah dengan curah hujan dari 750-1000 mm. Tipe pangola ditanam pada daerah curah hujan rendah (+ 800 mm), tetapi lebih sering pada daerah dengan curah hujan lebih tinggi (1200 sampai >3000 mm). Tipe pangola lebih tahan banjir dan penggenangan dibandingkan tipe berbiji.
•    Suhu
        Spesies ini ditemukan dari kira-kira dari 14 sampai 34oS, dan dari dekat pemukaan laut di Afrika selatan sampai 2250 m dpl di Lesotho. Penyebaran tanaman ini meliputi daerah dari musim panas hangat dan panas sampai musim dingin dengan suhu beku. Suhu rata-rata tahunan sekitar 16-24oC. Tipe D. smutsii tampaknya memiliki batasan suhu lebih rendah dibandingkan tipe pangola, mulai tumbuh lebih awal dan tumbuh lebih lama sampai periode dengan suhu malam yang dingin. Varitas "utama" (tipe D. smutsii ) biasanya ditanam pada daerah subtropis dengan rata-rata suhu tahunan 15-21oC, dan pangola pada daerah subtropis dan tropis, dengan rata-rata suhu tahunan 19-24oC. Varitas "MARDI" dipilih pada daerah tropis basah dengan rata-rata suhu tahunan 26oC.
•    Cahaya
          D. eriantha umumnya dikenal sebagai tanaman dengan daya tahan naungan rendah.
•    Perkembangan reproduksi
         Pada daerah subtropis, pangola berbunga sepanjang musim pertumbuhan dengan masa puncak pada pertengahan musim panas, sementara genotipe lain berbunga pada akhir musim semi dan berbunga lagi pada musim gugur.
•    Penggembalaan/pemotongan
       Semua genotipe dari D. eriantha tahan terhadap penggembalaan berat. Penggembalaan teratur sangat perlu untuk mempertahankan kualitas dan untuk meminimalisir kejadian penyakit. Paling baik bila rumput dipertahankan antara 10-15 dan 30-40 cm, meskipun hal ini mungkin tidak memungkinkan dibawah kondisi penggembalaan domba. Idealnya, seharusnya digembalai setiap 2-3 minggu. Varitas berstolon sering menjadi sangat berumpun dan dapat menguntungkan dengan penanaman periodik.
    Agronomi
           Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
       Banyak dari tipe berstolon menghasilkan biji sedikit atau tidak berbiji sama sekali dan harus diperbanyak secara vegetatif. Material tanaman yang dipanen dapat disebarkan pada permukaan tanah yang sudah dipersiapkan dengan jumlah 0,5-2 ton material hijau untuk setiap hektar. Semua ini kemudian ditanam pada tanah yang telah disiapkan. Cara lainnya, potongan stolon dapat ditanam didalam tanah dengan jarak 1 m. Dibawah kondisi pertumbuhan yang baik, tanaman yang ditanam secara vegetatif akan tumbuh dengan cepat, dengan menekan pertumbuhan gulma dalam proses pertumbuhannya.
       Variatas berbiji memerlukan bedengan yang bersih, halus dan mantap, untuk menghindari kompetisi dengan gulma pada awal masa tumbuh. Biji seringkali berbulu dan mungkin tidak mengalir dengan baik bila ditanam dengan alat penanam.
•    Spesies pasangan
        Rumput: Biasanya tidak ditanam dengan rumput lainnya.
            Legume:  Legum berbeda ditanam bersama D. eriantha tergantung pada genotipe rumput dan lingkungan penanaman. Pada daerah tropis basah, spesies berstolon banyak seperti Desmodium heterophyllum dan Arachis pintoi berhasil ditanam dengan spesies tipe pangola. Aeschynomene falcata , Chamaecrista rotundifolia , Lotononis bainesii , Trifolium repens, T. subterraneum lebih tepat ditanam dengan tipe rumpun yang tumbuh baik didaerah subtropis.
    Nilai pkan
•    Nilai nutrisi
          D. eriantha adalah salah satu rumput tropis berkualitas baik. Seperti rumput lainnya, terutama spesies panicoid, nilai nutrisi bervariasi seiring umur tanaman, kesuburan tanah dan genotype. Nilai PK biasanya sekitar 9-14% dan mungkin lebih dari 20%, dan IVDMD 45-75%. "Pangola" secara relatif memiliki konsentrasi Na yang tinggi pada jaringannya, dibandingkan dengan banyak rumput tropis lainnya.
•    Palatabilitas/kesukaan
        Semua genotipe sangat disukai, terutama pada saat muda dan lebih disukai dari pangola biasa.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
         Produksi bahan kering bervariasi tergantung kesuburan, genotipe, dan kondisi lingkungan dan manajemen, tetapi biasanya berkisar dari kira-kira 10-20 ton/ha, dan pada kondisi ideal dapat lebih dari 30 ton/ha.
•    Produksi ternak
        Satu spesies tanaman yang sangat baik bagi ternak potong dan perah. Padang gembala yang dipupuk nitrogen dapat menghasilkan kenaikan berat badan >1000 kg/ha/tahun dan air susu 6000 kg/ha/tahun, dengan tingkat penggembalaan 2,5-7,5 ternak/ha.
    Produksi biji
         Produksi biji dari genotype yang subur rata-rata sekitar 190 kg/ha, meskipun panen dengan "header" dalam kondisi ideal dilaporkan dapat mencapai 300 kg/ha. Waktu panen sangat kritikal karena biji akan jatuh ketika masak. Biji mestinya dipanen ketika warna kepala biji berubah dari hijau menjadi abu-abu, dan biji menjadi mudah untuk digosok dari kepala biji. Biji tanaman dapat dikurangi oleh "smut palsu" (Ephelis sp), terutama pada periode iklim basah yang panjang, penyemprotan dengan fungisida benomyl dapat membatasi kerusakan.
    Keunggulan
•    Beradaptasi terhadap tanah bertekstur ringan dan tanah loam merah.
•    Persisten, produktif.
•    Tahan kekeringan.
•    Tahan terhadap tingkat pertukaran aluminium sedang.
•    Aktifitas musim dingin yang baik pada tipe D. smutsii .
•    Tahan terhadap kebakaran.
•    Tahan penggembalaan berat oleh sapid an domba jangka pendek.
•    Kandungan oksalat terlarut rendah.
    Keterbatasan
•    Tipe pangola harus ditanam secara vegetatif.
•    Pertumbuhan musim dingin terbatas pada tipe pangola.

    Nama latin
Pennisetum purpureum Schumach.
Pennisetum purpureum Schumach. x Pennisetum glaucum (L.) R. Br.

    Diskripsi tanaman
         Tanaman tahunan yang sangat lebat membentuk rumpun yang besar seperti bambu, dengan tanaman setinggi 2-3,5 m (sampai 7,5 m) dan bercabang mengarah keatas, batang berdiameter sampai 3 cm pada pangkal batang. Helai daun panjang 30-120 cm dan lebar 1-5 cm. Menyebar dengan rizoma pendek, berakar dari buku-buku bawah atau batang yang rebah membentuk akar pada buku-bukunya membentuk stolon. Bunga dengan spike palsu yang kasar sepanjang 10-30 cm, lebar 1,5-3 cm (tidak termasuk bristles), padat, biasanya berwarna kuning-coklat. Sistem perakaran yang ekstensif menembus sampai 4,5 m. Sekitar 3 juta spikelet subur atau "biji"/kg.
    Penggunaan/pemanfaatan
         Umumnya digunakan pada sistem potong angkut, dan tidak untuk padang gembala yang digembalali dalam jangka lama. Juga digunakan sebagai tanaman baris pembatas atau pagar hidup, meskipun akarnya berkompetisi dengan tanaman yang berada didekatnya. Tanaman muda menjadi bahan hay yang baik, yang dapat diberikan pada ternak sebagai hay atau pellet. Batang yang keras pada tanaman yang tua membuatnya tidak cocok sebagai hay. Tanaman yang tua menjadi terlalu keras sehingga tidah bernilai kecuali sebagai konservasi tanah.
    Ekologi
•    Persyaratan tanah
        Tumbuh pada tanah yang beragam sepanjang kesuburan tanah memadai. Tumbuh paling baik pada tanah loam friable dalam berpengairan baik dngan pH 4,5-8,2.
•    Air
       Biasanya tumbuh hanya pada daerah dengan curah hujan >1000 mm. Meskipun tahan kekeringan karena sistem perakaran yang dalam, tetap memerlukan air yang cukup untuk berproduksi. Tidak tahan terhadap banjir dan penggenangan air yang panjang.

•    Suhu
       Menghasilkan pertumbuhan paling baik dengan suhu antara 25 dan 40oC, dan       pertumbuhan sedikit (lambat) pada suhu dibawah 15oC, dengan pertumbuhan akan terhenti pada suhu 10oC. Pucuk akan mati bila terkena suhu beku, tetapi tumbuh kembali ketika kondisi mulai hangat dan basah. Tumbuh pada daerah permukaan laut sampai ketinggian 2000 m dpl.
•    Cahaya
        Daya tahan naungan sedang, kira-kira setara dengan Setaria sphacelata dan Brachiaria decumbens .

•    Perkembangan reproduksi
         Berbunga pada kisaran fotoperiode yang luas. Biji biasanya sedikit, mungkin disebabkan karena rendahnya daya hidup serbuk sari.
•    Penggembalaan/pemotongan
         Biasanya dipotong pada ketinggian 15 cm diatas tanah, meskipun sulit untuk mempertahankan ketinggian potong yang konstan. Ternak akan memakan hampir semua daun. Proporsi daun menurun, dan batang meningkat, seiring umur dan tinggi tanaman. Jangan dibiarkan untuk tumbuh >15 cm sebelum pemotongan, untuk memastikan material potong sebagian besar adalah daun.
    Agronomi
           Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
        Dapat ditanam dengan biji (tidak ada dormansi pasca panen), meskipun hampir semua ditanam dari potongan batang atau sobekan rumpun (dengan akar). Potongan batang diambil dari pangkal batang sekitar 2/3 bagian batang yang telah cukup dewasa dan mesti memiliki paling sedikit 3 buku. Potongan ini ditanam kedalam tanah dengan sudut 45o, bagian pangkal batang dibawah dengan 2 buku tertanam. Biasanya ditanam dalam baris dengan jarak antar baris 0,5-2 m, dan jarak tanam 0,3-1 m dalam baris. Jarak yang lebih dekat digunakan pada konservasi tanah dengan ditanam dengan baris pada teras dan juga pada lingkungan curah hujan yang tinggi.
•    Spesies pasangan
        Rumput: Tidak ditanam bersama rumput lain.
           Legume: Biasanya tidak ditanam bersama legum, tetapi akan tumbuh dengan legum membelit tumbuh lebat seperti Pueraria phaseoloides , Neonotonia wightii and Centrosema molle (pubescens), atau dengan legum semak/pohon seperti Leucaena leucocephala .

    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
        Bervariasi menurut umur pertumbuhan (rasio daun dan batang), dan kesuburan, terutama nitrogen. Umur pertumbuhan 6 minggu PK 10%, pertumbuhan 10 minggu PK 7,6%. Perbedaann kadar PK dapat mencapai sampai 2 kali lipat. Kadar PK dan Kecernaan bahan kering in vitro daun masing-masing adalah 9,5-19,7% dan 68-74%.
•    Palatabilitas/kesukaan
        Sangat disukai oleh semua jenis ternak asal diberikan pada saat muda dan banyak daunnya.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
       Produksi tergantung dari kesuburan, air, suhu dan manjemen. Produksi BK biasanya 10-30 ton/ha/tahun, (dan sampai 85 ton/ha/tahun) bila dipupuk dengan baik; 2-10 ton/ha/tahun bila tidak dipupuk. Pemotongan yang lebih sering (interval sampai 45 hari) akan menyebabkan bahan kering lebih sedikit, tetapi menghasilkan daun yang lebih baik dibandingkan dengan pemotongan yang lebih jarang.
•    Produksi ternak
       Seperti pada bahan kering, produksi ternak dari P. purpureum tergantung pada kondisi pertumbuhan tanaman, Kenaikan berat badan 1 kg/ekor/hari selama musim pertumbuhan dan 480 kg/ha/tahun, dan produksi susu dapat mencapai >11 kg/hari (lemak 4%).
    Produksi biji
        Biji sangat jarang dipanen.
    Keunggulan
         Produksi bahan kering tinggi.
Sangat disukai, hijauan kualitas tinggi.
Tahan kekeringan.
    Keterbatasan
       Memerlukan kesuburan tinggi.
       Deawsa dengan cepat, menjadi berbatang (dan keras).
       Harus ditanam dengan potongan tanaman.
       Rentan suhu beku.


    Nama latin
Sesbania grandiflora (L.) Pers.

    Diskripsi tanaman
         Tanaman bercabang terbuka tinggi sampai 15 m dan diameter 30 cm. Akar biasannya penuh dengan bintil akar. Tanaman ini dapat mengembangkan akar mengapung dan jaringan parenkim. Daun bersirip mengumpul, panjang sampai 30 cm termasuk petiole sepanjang 7-15 cm; tangkai sedikit berbulu atau licin; helai daun 20-50, berpasangan saling berlawanan sampai bergantian pada daun yang sama, bulat sampai bulat memanjang, 12-44 mm x 5-15 mm, bulat atau berujung bulat sampai sedikit emarginate pada ujung tumbuh (apex), licin atau berbulu jarang pada kedua permukaan. Stipel filiform, panjang 0,75-1 mm, berbulu, persisten, stipuls lanceolate lebar, panjang 8 mm, menggugurkan daun lebih awal.
          Tangkai bunga dari ketiak (axillary), berbunga 2-4, panjang tandan sampai 0,65 mm; panjang tangkai 15-35 mm, tomentose; Bunga berwarna putih, kekuningan, merah muda keunguan atau merah; panjang calyx 15-22 mm.
          Buah polong linear sampai sedikit lengkung, 20-60 x 6-9 dengan kait lebar, biji 15-50, septa terpisah 7,5-10 mm, licin, tergantung vertical, tidak mudah pecah. Biji 6,5 x 5 mm x 2,5-3 mm, coklat tua. Berat biji 17.000-30.000 biji/kg.
    Penggunaan/pemanfaatan
          Digunakan sebagai pakan ternak diseluruh Indonesia, terutama dimusim kering sebagai pakan sapid an kambing. Biasanya ditanam di pematang sawah, dan disekitar pekar  angan atau kebun sebagai penyumbang nitrogen. Kanopi yang tersebar pada S. grandiflora menghasilkan sedikit naungan, sehingga tanaman ini sesuai bagi tanaman yang memerlukan sinar matahari. S. grandiflora tumbuh cukup cepat untuk digunakan sebagai tanaman pupuk hijau tahunan. Daun, buah polong dan bunga digunakan sebagai makanan manusia di Asia Tenggara.
          Kayu yang tidak keras dari S. grandiflora menjadikannya kayu bakar yang kurang baik dan tidak tahan lama bila digunakan sebagai kayu bangunan, akan tetapi digunakan sebagai bubur kayu (pulp) kualitas rendah. Batang digunakan sebagai kayu bahan bangunan tetapi memilik daya tahan terbatas. Digunakan sebagai tanaman pelindung dan sebagai penyangga bagi tanaman yang memanjat. Juga digunakan sebagai komponen (pagar) pemecah angin.

    Ekologi
•    Persyaratan tanah
        Tahan terhadap jenis tanah yang beragam termasuk tanah yang basa, berpengairan buruk, garam, atau kesuburan rendah. S. grandiflora memiliki cukup daya tahan terhadap tanah asam sampai pH 4,5. Sangat toleran terhadap tanah liat berat.
•    Air
         Beradaptasi paling baik pda daerah dengan curah hujan sekitar 2000-4000 mm, tetapi tumbuh dengan baik pada daerah semi gurun dengan curah hujan tahunan 800 mm dan sampai 9 bulan musim kering. Tahan terhadap banjir yang singkat.
•    Suhu
       Hanya beradaptasi pada lingkungan dataran rendah topis sampai ketinggian 800 m, kadang-kadang sampai ketinggian 1000 m dengan rata-rata suhu 22-30oC. S. grandiflora sensitive terhadap suhu beku dan tidak tahan terhadap suhu dingin yang panjang.
•    Cahaya
         Daya tahan naungan rendah, lebih rendah dibandingakan S. sesban . Sifatnya yang cepat tumbuh dan tegak biasanya membuat S. grandiflora memperoleh sinar matahari dengan menutupi tanaman disekatnya.
•    Perkembangan reproduksi
       Bunga hermaprodit yang besar diserbuki dengan bantuan burung. S. grandiflora mampu menghasilkan buah polong masak 9 bulan setelah tanam.

•    Penggembalaan/pemotongan
        Tidak tahan terhadap pemangkasan rutin dan parah ketika muda. Di Lombok, Indonesia, percabangan samping dipotong untuk pakan ternak dan menghasilkan batang tanaman yang tinggi dan lurus. Setelah pohon mencapai tinggi sekitar 3 m atau lebih, pohon utama kemudian dipotong setinggi 1,5 m. Di Timor, Indonesia, pohon yang besar dipangkas dengan berat selama musim kemarau tanpa membuat tanaman mati. Pemotongan teratur (5 kali setahun) untuk membentuk pagar yang rendah (tinggi 1 m) menyebabkan kematian hampir 100% dalam suatu percobaan di timur laut Thailand. Karena alasan ini S. grandiflora sering terlihat berproduksi sangat rendah dalam percobaan agronomis. Tanaman pagar yang rendah dapat diperoleh dengan penanaman ulang yang teratur dengan biji. Tanaman ini memiliki potensi hidup sampai 20 tahun.
    Agronomi
          Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul

•    Penanaman
         Tumbuh dengan cepat dari biji atau perbanyakan dengan vegetatif dengan batang dan potongan cabang (?). Skarifikasi mungkin meningkatkan seragamnya pertumbuhan tetapi tidak dianggap penting. Umumnya lebih cepat tumbuh besar dibandingkan dengan legum pohon lainnya (Leucaena, Gliricidia, Calliandra). Umumnya ditanam sebagai tanaman individual atau dalam baris, berjarak 1-2 m sepanjang baris, pagar pembatas dan pada pematang sawah. Pada daerah yang subur dapat mencapai tinggi 5-6 m dalam 9 bulan. Dapat ditanam dengan kepadatan tinggi (sampai 3000 batang/ha) untuk menghasilkan kayu yang panjang dan lurus, atau ditanam jarang-jarang untuk menghasilkan pakan hjauan untuk musim kering dan kayu bakar.
•    Spesies pasangan
         Rumput: Ditanam bersama dengan rumput guinea (Panicum maximum ).
          Kanopi yang jarang dan sifat tumbuh yang tegak membuat S. grandiflora dapat ditanam pada pinggiran tanaman utama dengan hanya sedikit mengurangi sinar matahari bagi tanaman utama.
    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
        Mengandung protein kasar 25-30%.  Penambahan S. grandiflora pada pakan kambing yang diberikan rumput guinea kering (hay) meningkatkan konsumsi sekitar 25% dan mendukung imbangan N yang positif. Kecernaan in sacco sekitar 75% dalam 12 jam.Studi in vitro dan in sacco lainnya melaporkan bahwa S. grandiflora adalah pakan berkualitas sangat tinggi.

•    Palatabilitas/kesukaan
         Sangat disukai oleh ternak ruminansia. Umumnya juga disukai oleh ternak monogastrik.
    Potensi produksi
•    Bahan kering
       Produksi daun tahunan sekitar 27 kg/pohon dilaporkan diperoleh dengan memanen cabang samping. Suatu produksi hijauan sebagai pupuk hijau 55 ton/ha diperoleh selama 6 bulan di Jawa. Produksi kayu 20-25 m3/ha/tahun diperoleh dalam perkebunan komersial di Indonesia.
•    Produksi ternak
        Tidak ada laporan tentang studi produksi ternak dalam waktu lama, tetapi S. grandiflora adalah komponen utama dalam pakan ruminansia di Indonesia bagian timur dimana tanaman ini mungkin menyusun hampir 70% dari total pakan yang diberikan pada ternak di musim kering. Laporan yang beragam tentang kenaikan berat badan ternak yang tinggi adalah sesuatu yang umum. Di India, produksi susu meningkat 8% (9,2-9,9 liter/hari) ketika ternak diberi makan 5 kg daun segar/hari.Kenaikan berat badan yang rendah pada ayam menyebabkan lahirnya rekomendasi pakan unggas dengan S. grandiflora harus dibatasi sampai 2% dari total ransum.
    Produksi biji
        Berbiji dalam hari yang panjang dengan varitas yang berbiji lebih awal dan lebih belakangan lebih disukai pada lokasi yang berbeda. Biji segera germinasi tanpa memerlukan skarifikasi dan kehilangan daya tumbuh dengan cepat.
    Keunggulan
•    Cepat ditanam dengan biji.
•    Toleran pada lingkungan tipe tanah dan curah hujan yang beragam.
•    Sangat disukai dan kualitas tinggi.
    Keterbatasan
•    Tidak tahan suhu rendah dan beku.
•    Daya tahan sedang sampai rendah terhadap pemotongan teratur.
•    Tidak cocok untuk penggembalaan lansung oleh ternak ruminansia.
•    Potensi terbatas atau tidak berpotensi sebagai hijauan pakan untuk non ruminansia.
Paspalum antratum
             
Sesbania grandiflora
       



      







Glicidia sepium
      



      



      








Sesbania sesban
      






Alysicapus vaginalis
      



      



Braciria mustica
      



      









Digitaria eriantha
      



      



Panicum maximum
      



      






Panisatum purpureum
      



      


Stylosanthes guianes var guianes
   



   




























PEMBAHASAN
Dalam pembahasan tentang beberapa jenis tanaman ini kita akan mengetahui bagaimana tumbuhan atau hijauan pakan ini berkembang biak hingga generasi selanjutnya yang akan tumbuh.
Yang akan kita ketahui adalah sebagai berikut :
1.    Nama tanaman (nama latin)
2.    Diskripsi / pemamfaatan
3.    Ekologi
•    Persyaratan
•    Air
•    Suhu
•    Cahaya
•    Perkembangan / pemotongan
4.    Agronomi
•    Penanaman
•    Sepesies pasangan
5.    Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
•    Palatabilitas / kesukaan
6.    Potensi produksi
•    Bahan kering
•    Produksi ternak
7.    Peroduksi biji
8.    Keunggulan
9.    Ketrbatasan


Dalam beberapa bagian yang tertulis di atas perlu kita ketahui penjelasannya lebih lanjut yaitu :

1.Nama
Nama adalah yang perlu kita ketahui terlebih dahulu karna dalam kita menganalisis tanaman hijauan pakan bila kita tidak mengetahui nama dari tumbuhan yang kita analisis akan ada kesulitan yang akan kita dapatkan
2.Diskripsi tanaman
    Diskripsi tanaman adalah sifat dari tanaman apakah tanaman tesebut merambat atau tidak,pada umum pengertia ini adalah cirri-ciri dari tumbuhan hijauan pakan.
3.penggunaan / pemamfaatan
    Penggunaan / pemamfaatan adalah cara kita untuk pemamfaatan dari tanaman hijauan pakan tersebut ,tetapi pada umumnya kita memakai tanaman hijauan pakan sebagai pakan ternak dan sebagai makanan manusia. Digunakan sebagai pakan ternak diseluruh Indonesia, terutama dimusim kering sebagai pakan sapid an kambing dll.
4.Ekologi
    Ekologi mempunyai beberapa cabang antara lain :
•    Syarat
Syarat ini meliputi keadaan tanah tempat bercocok tanam tanaman hijauan pakan ternak apakah kondisi tanah berkualitas atau tidak,apakah tanaman yang mau ditanam tumbuh dengan baik pada tanah berpengairan baik atau tidak.
•    Air
Apakah air tersedia da apakah bisa beradaptasi paling baik pda daerah dengan curah hujan sekitar ,ini tergantung dari jenis tanaman, dan apakah tanaman yang kita miliki tahan kekeringan dan tumbuh baik pada curah hujan tahunan.
•    Suhu
Apakah tanaman hijauan pakan bisa  beradaptasi pada lingkungan dataran rendah topis sampai ketinggian dengan suhu cuaca yang tidak menentu yang suhunya kadang naik ataupun turun,karna Suhu rata-rata tahunan pada berbagai tempat bervariasi
•    Cahaya
Ini juga mencakup tahan atau tidaknyaterhadap  naungan sedang sampai berat
•    Perkembangan produksi
Tanaman yang kita tanam apakah bisa tidaknya  mereproduksi dengan sendirinya atau tanaman membutuhkan bantuan lain untuk reproduksi seperti bantuan dari burung,lebah,kupu-kupu dan lain-lainnya.
•    Penggembalaan / pemotongan
Bagai mana sifat dari masing-masing tanaman bisa  tidak tahan terhadap pemangkasan rutin agar tidak parah ketika muda atau sebaliknya.
5. Agronomi
    Petunjuk untuk penanaman dan pengelolaan rumput unggul
•    Penanaman
Tanaman bisa tidak tumbuh dengan cepat dari biji atau perbanyakan dengan vegetative dengan fase pertumbuhan yang ada dan bagaimana cara penanaman dapat dilakukan. Bila penanaman dilakukan dengan biji, kedalaman tanam adalah sekitar 2 cm. Skarifikasi tidak diperlukan, dan tingkat perkecambahan biasanya >90%.
•    Sepesies pasangan
Apakah rumput bisa tidak ditanam dengan rumput lain, meskipun dalam situasi tertentu mungkin saja dikombinasikan dengan tanaman lain.

6. Nilai pakan
•    Nilai nutrisi
Mengandung protein dan nutrisi-nutrisi lainnya pada pakan yang rumput meningkatkan konsumsi pada ternak dan mendukung imbangan N yang positif. Kecernaan in sacco Studi in vitro danin vivo lainnya melaporkan bahwa  pakan berkualitas sangat tinggi.

•    Palabilitas / kesukaan
Apakah tanaman sangat disukai oleh ternak ruminansia. Umumnya juga disukai oleh ternak monogastrik. Beberapa masalah palatabilitas ditemukan pada ternak ruminansia bergantung pada pengalaman sebelumnya. Ternak mungkin menolak memakan daun disebabkan oleh baunya. Tetapi, tidak ada masalah palatabilitas dilaporkan di Indonesia.
7. Potensi produksi
•    Bahan kering
Pada suatu penanaman hijauan, produksi tahunan ton/hektar bahan kering, atau mencapai  ton/hektar daun segar.
•    Produksi ternak
Tidak ada laporan tentang studi produksi ternak dalam waktu lama. Biasanya tanaman hijauan pakan digunakan sebagai hijauan segar dan sumber protein tetapi mungkin saja sebagai pakan. Tingkat pemberian seringkali tidak biasa dari berat badan untuk sapi dan kambing. Peningkatan kenaikan berat badan dan apakah tanaman yang kita tanam bisa meningkatkan pertumbuhan ternak dengan cepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat penggembalaan 6 ekor sapi/ha, kenaikan berat badan dapat mencapai 0,6 kg/hari selama jangka waktu 168 hari. Kenaikan berat badan harian yang lebih tinggi dapat dicapai ketika tanaman ditanam bersama legum.
8. Produksi biji
Apakah biji-bijian dalam hari yang panjang dengan varitas yang berbiji lebih awal dan lebih belakangan lebih disukai pada lokasi yang berbeda. Biji segera germinasi tanpa memerlukan skarifikasi dan kehilangan daya tumbuh dengan cepat. Menghasilkan banyak sekali biji. Biji dilepaskan dari buah polong melalui ledakan buah yang sangat banyak.
9, Keunggulan
    Apakah keunggulan ini meliputi:
•    Mudah ditanam dan cepat tumbuh atau tidak
•    Tumbuh baik pada tanah asam dan basah.
•    Tahan terhadap banjir ataupun tahan terhadap panas.
•    Disukai ternak sapi, kuda dan domba.
•    Tahan terhadap penggembalaan tertutup.

10.    Keterbatasan
Keterbatasan ini meliputi:
o    Tidak tahan suhu rendah dan beku.
o    Daya tahan sedang sampai rendah terhadap pemotongan teratur.
o    Tidak cocok untuk penggembalaan lansung oleh ternak ruminansia.
o    Potensi terbatas atau tidak berpotensi sebagai hijauan pakan untuk non   ruminansia.
Dalam beberapa jenis tanaman di atas rata-rata adalah tanaman hijauan pakan yaitu seperti rumput legume dan hijauan makanam ternak yang berbentuk pohon seperti turi,gamal,dll.
Tanaman hijauan diatas mempunyai kandungan nutrient yang mencukupi untuk kebutuhan ternak seperti sapi,kerbau,kambing dan domba dan lain-lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar